UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Komunitas

ISSN 2303-1166

Vol. 5 / No. 2 / Published : 2016-06

Order : 25, and page :1 - 15

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Konstruksi sosial hukum adat pernikahan masyarakat batak (studi pada masyarakat batak di surabaya )

Author :

  1. FIRMAN SONDANG*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Pernikahan Adat dalam masyarakat Batak adalah salah satu mata rantai kehidupan yang tata pelaksanaanya melalui hukum-hukum adat yang sudah melekat dari dulu hingga saat ini dan hal tersebut berasal dari para leluhur masyarakat Batak .Pernikahan Adat Batak mengandung nilai sakral, yang disertai dengan perlengkapannya. Kesakralan pernikahan Adat Batak  terlihat ketika adanya pengorbanan bagi parboru,permasalahan batasan dalam pernikahan adat Batak bukan masalah baru yang ada dalam masyarakat. Praktik batasan dalam pernikahan ini diduga telah terjadi sejak lama. Dewasa ini, praktik pembatasan dalam pernikahan masyarakat Batak  telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Dan kondisi sosial tersebut dikarenakan kondisi masyarakat Batak  yang semakin menyebar luas fokus dalam penelitian ini tentang konstruksi sosial  masyarakat Batak mengenai batasan dalam pernikahan adat Batak. Tujuan penelitian meliputi mengetahui bagaimana kontruksi sosial masyarakat Batak mengenai batasan dalam pernikahan adat Batak.Penelitian ini menggunakan Teori Konstruksi Sosial yang didapat dari buku Peter L Berger  dan Thomas Luckmann dan Tindakan sosial Max Weber. Teori tersebut digunakan sebagai pisau analisis fenomena sosial mengenai batasan dalam pernikahan adat Batak, dengan menggunakan data kualitatif  dengan paradigma konstruktivisme dengan teknik pengambilan informan secara purposif sehingga diperoleh enam subyek.Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan Orang Batak, khususnya yang merantau, memiliki pemahaman bahwa aturan adat telah mengalami pergeseran.Dari hukum adat pernikahan Batak yang menganut nilai-nilai tradisional tetapi pernikahan saat ini lebih mementingkan nilai toleransi, ketika berada diperantauan.Keaktifan dalam perkumpulan tidak menjadi jaminan bagi masyarakat Batak untuk tidak melanggar perkawinannya.

Keyword :

konstruksi sosial, adat batak,


References :

Creswell, John W,(2002) Desain Penelitian 1 : Jakarta: KIK Press

George Ritzer,(2011) Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda 1 : Jakarta: Rajawali Pers.

Idrus, Muhammad,(2007) Metode Penelitian Ilmu Sosial 1 : Jakarta: Erlangga





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 5 / No. : 2 / Pub. : 2016-06
  1. Pengaruh Bargaining Position Dalam Keluarga Terhadap Pola Pengambilan Keputusan Ber-kb Vasektomi (studi Eksplanatif Tentang Pola Pengambilan Keputusan Pria Sebagai Kb Metode Vasektomi)
  2. Tindakan Sosial Orang Tua Pada Anak Penderita Kanker Darah (studi Kualitatif Orientasi Kesehatan Untuk Memperoleh Penyembuhan Oleh Orang Tua Pada Anak Penderita Kanker Darah Di Rsu Dr.soetomo)
  3. Jaringan Sosial Prostitusi Di Kawasan Tretes Pasuruan
  4. Perilaku Merokok Remaja Pasca Paparan Slogan Dan Gambar Peringatan Bahaya Merokok
  5. Dinamika Konflik Pengelolaan Sampah (studi Deskriptif Konflik Realistis Pengelolaan Sampah Tpa Benowo Surabaya)
  6. Kontruksi Sosial Tato Di Kalangan Musisi Indie
  7. Pola Perilaku Berpacaran Di Kalangan Alumni Pesantren Modern “x” (studi Tentang Pola Perilaku Berpacaran Di Kalangan Alumni Pesantren Modern “x”)
  8. Mekanisme Survival Keluarga Nelayan (studi Terhadap Nelayan Di Kelurahan Kenjeran ,kecamatan Bulak , Kota Surabaya)
  9. Konstruksi Sosial Sepak Bola Perempuan (studi Deskriptif Pemain Sepak Bola Perempuan Di Surabaya)
  10. Perilaku Kesehatan Ibu Rumah Tangga Penderita Prakanker Serviks (studi Deskriptif Tentang Tindakan Pengobatan Penderita Prakanker Serviks Di Wilayah Bantaran Sungai Jagir, Surabaya)
  11. Konsumerisme Pasar Virtual Di Kalangan Pelajar Surabaya (studi Tentang Perilaku Konsumsi Kalangan Pelajar Sma Komplek Surabaya Di Pasar Virtual)
  12. Konstruksi Sosial Pekerjaan Outsourcing Di Kalangan Buruh Pertambangan Di Bontang
  13. Implementasi Program Corporate Social Responsibility Pt Semen Indonesia Persero Tbk (studi Deskriptif Mengenai Program Kemitraan Pt Semen Indonesia Persero Tbk Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomimasyarakat Ring I Kecamatan Kerek)
  14. Sosialisasi Kejahatan Pada Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum (abh) Dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (lpka) Kelas I A Blitar
  15. Dominasi Perhutani Dalam Pengelolaan Hutan (relasi Kuasa Antara Perhutani Dan Masyarakat Desa Sekitar Hutan Di Rph Gunung Tukul)
  16. Makna Sosial Ritual Pesugihan Bagi Peziarah Makam Roro Kembang Sore Gunung Bolo Tulungagung (studi Deskriptif Mengenai Makna Sosial Ritual Pesugihan Bagi Para Peziarah Makam Roro Kembang Sore Gunung Bolo Tulungagung)
  17. Konstruksi Sosial Khitan Perempuan Bagi Masyarakat Madura Di Surabaya (studi Deskriptif Pada Masyarakat Madura Di Kecamatan Semampir, Surabaya)
  18. Mekanisme Survival Karyawan Kontrak Perhotelan Di Kota Surabaya
  19. Stigma Sebagai Suatu Ketidakadilan Pada Mantan Narapidana Perempuan Di Masyarakat Surabaya
  20. Konstruksi Sosial Masyarakat Nelayan Lamongan Terhadap Larangan Penggunaan Alat Tangkap Pukat
  21. Semanggi Sebagai Identitas Kolektif Masyarakat Kota Surabaya
  22. Perilaku Konsumtifmahasiswadi Perkotaan Dalam Penggunaan Produk Perawatan Wajahdi Klinik Kecantikan
  23. Pola Asuh Keluarga Bercerai Dalam Membentuk Perilaku Anak
  24. Pemaknaan Sapi Sonok Bagi Masyarakat Madura
  25. Konstruksi Sosial Hukum Adat Pernikahan Masyarakat Batak (studi Pada Masyarakat Batak Di Surabaya )
  26. Konstruksi Sosial Kesenian Dongkrek (studi Deskriptif Dalam Paguyuban Dongkrek Krido Sakti Desa Mejayan Kabupaten Madiun)
  27. Akses Dan Peluang Disabilitas Terhadap Pekerjaan Di Sektor Industri Rumah Tangga
  28. Pengobatan Bekam (study Deskriptiftindakan Sosial Masyarakat Surabayadalam Memilih Bekam Sebagai Sarana Pengobatan)
  29. Reproduksi Kekerasan Dalam Relasi Antara Mahasiswa Senior Dan Mahasiswa Junior (studi Deskriptif Pada Pelaksanaan Orientasi Pengenalan Kampus Mahasiswa Fisip Universitas Airlangga)
  30. Makna Sertifikasi Bagi Guru