UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Komunitas

ISSN 2303-1166

Vol. 3 / No. 2 / Published : 2014-02

Order : 17, and page :1 - 17

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Makna mengajar (studi fenomenologi pada pengajar dalam komunitas save street child surabaya)

Author :

  1. anggy aprily dwi poetri*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

Komunitas Save Street Child Surabaya (SSCS) merupakan komunitas yang muncul akibat dari keperdulian dan keprihatinan terhadap kondisi anak jalanan yang tidak memiliki waktu untuk bermain, belajar seperti selayaknya anak-anak seumurannya yang telah mendapatkan pendidikan yang layak dan waktu bermain yang cukup. Fenomena tentang  kegiatan sosial yang dilakukan oleh para relawan terutama pada komunitas Save Street Child Surabaya yang melakukan kegiatan mengajar, dimana pengajar dalam komunitas Save Street Child tersebut melakukan tindakan sosial dengan  ikhlas dan tanpa pamrih, dan kenyataannya setiap orang yang bekerja untuk mendapatkan reward seperti gaji dari hasil kerja kerasnya selama ini, realitasnya dalam komunitas Save Street Child Surabaya para pengajar tidak mendapatkan reward dari setiap kegiatan mengajar anak jalanan. Maka fokus penelitian yang akan coba dikaji dalam penelitian ini yaitu : Apakah makna mengajar bagi para pengajar dalam komunitas Save Street Child Surabaya. Untuk menganalisa permasalahan tersebut maka digunakan teori fenomenologi Alfred Schutz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Lokasi penelitian dilakukan di kawasan Jembatan Merah Plaza (JMP) dikarenakan lokasi tersebut tempat awal komunitas mengadakan kegiatan belajar mengajar dan informan penelitian dipilih secara pusposive dengan mengambil lima informan yang terdiri dari ketua komunitas SSCS, ketua bidang pendidikan, koordinator pengajar wilayah Jembatan Merah Plaza (JMP) dan dua orang pengajar .             Hasil dari penelitian ini bahwa tiap-tiap informan memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai makna mengajar anak jalanan dalam komunitas Save Street Child Surabaya. Makna mengajar anak jalanan dapat dibedakan melalui latar belakang informan, sebagai mahasiswa yang memberikan makna mengajar anak jalanan merupakan kegiatan berbagi dan merupakan kegiatan mengisi waktu luang. Sedangkan sebagai guru maupun orang yang sudah memiliki pekerjaan memaknai mengajar anak jalanan merupakan ibadah dan juga kegiatan yang dapat memberikan memberikan manfaat bagi orang lain yang membutuhkan dan juga kepuasan yang didapatkan oleh diri sendirii dengan melihat kemajuan yang dialami oleh anak jalanan. Kata kunci : Komunitas Save Street Child Surabaya, Fenomenologi, Anak Jalanan

Keyword :

Komunitas Save Street Child Surabaya (SSCS) merupakan komunitas yang muncul akibat dari keperdulian dan keprihatinan terhadap kondisi anak jalanan yang tidak memiliki waktu untuk bermain, belajar seperti selayaknya anak-anak seumurannya yang telah mendapatkan pendidikan yang layak dan waktu bermain yang cukup. Fenomena tentang kegiatan sosial yang dilakukan oleh para relawan terutama pada komunitas Save Street Child Surabaya yang melakukan kegiatan mengajar, dimana pengajar dalam komunitas Save Street Child tersebut melakukan tindakan sosial dengan ikhlas dan tanpa pamrih, dan kenyataannya setiap orang yang bekerja untuk mendapatkan reward seperti gaji dari hasil kerja kerasnya selama ini, realitasnya dalam komunitas Save Street Child Surabaya para pengajar tidak mendapatkan reward dari setiap kegiatan mengajar anak jalanan. Maka fokus penelitian yang akan coba dikaji dalam penelitian ini yaitu : Apakah makna mengajar bagi para pengajar dalam komunitas Save Street Child Surabaya. Untuk menganalisa permasalahan tersebut maka digunakan teori fenomenologi Alfred Schutz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Lokasi penelitian dilakukan di kawasan Jembatan Merah Plaza (JMP) dikarenakan lokasi tersebut tempat awal komunitas mengadakan kegiatan belajar mengajar dan informan penelitian dipilih secara pusposive dengan mengambil lima informan yang terdiri dari ketua komunitas SSCS, ketua bidang pendidikan, koordinator pengajar wilayah Jembatan Merah Plaza (JMP) dan dua orang pengajar . Hasil dari penelitian ini bahwa tiap-tiap informan memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai makna mengajar anak jalanan dalam komunitas Save Street Child Surabaya. Makna mengajar anak jalanan dapat dibedakan melalui latar belakang informan, sebagai mahasiswa yang memberikan makna mengajar anak jalanan merupakan kegiatan berbagi dan merupakan kegiatan mengisi waktu luang. Sedangkan sebagai guru maupun orang yang sudah memiliki pekerjaan memaknai mengajar anak jalanan merupakan ibadah dan juga kegiatan yang dapat memberikan memberikan manfaat bagi orang lain yang membutuhkan dan juga kepuasan yang didapatkan oleh diri sendirii dengan melihat kemajuan yang dialami oleh anak jalanan. Kata kunci : Komunitas Save Street Child Surabaya, , fenomenologi, anak jalanan,


References :

Noor, Juliansyah,(2011) Metode Penelitian Jakarta : Kencana Prenada Media Group





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 3 / No. : 2 / Pub. : 2014-02
  1. Makna Hubungan Seks Bagi Remaja Yang Belum Menikah Di Kota Surabaya
  2. Counter Hegemony Di Kalangan Perempuan Bertato Di Kota Surabaya
  3. Santrinarkobaan : (study Deskriptiftentangsantri Yang Kecanduannarkoba Di Bangkalan Madura, Jawatimur)
  4. Pemberian Hadiah Terhadap Dosen Dalam Perspektif Sosiologis (studi Kasus Di Fakultas Kedokteran Dan Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya)
  5. Bonita (bonek Wanita) (studi Deskriptif Tentang Makna Bonek Wanita Sebagai Suporter Persebaya )
  6. Tindakan Sosial Gamers” (studi Desriptif Mengenai Tindakan Sosial Yang Dilakukan Oleh Pelajar Sma Untuk Menjadi Gamers Di Surabaya)
  7. Makna Mengajar (studi Fenomenologi Pada Pengajar Dalam Komunitas Save Street Child Surabaya)
  8. Tindakan Sosial Pemuka Agama Islamterhadap Komunitas Punk : (studi Deskriptif Mengenai Tindakan Soaial Pemuka Agama Islam Terhadap Komunitas Punk Di Desa Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur)
  9. Anak Berkebutuhan Khusus: Studi Interaksionisme Simbolik Pada Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus Di Kota Surabaya
  10. Perilaku Remaja Urban Terhadap Pop Culture (studi Deskriptif Perilaku Keranjingan Remaja Urban Di Surabaya)
  11. Kontruksi Sosial Pekerja Purel Karaoke: (studi Deskriptif Tentang Arti Purel Pada Para Pekerja Purel Yang Aktif Berstatus Pelajar)
  12. Hubungan Derajat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Kusta Terhadap Penerimaan Sosial Pada Mantan Penderita Penyakit Kusta (studi Eksplanatif Tentang Stigmatisasi Dan Penerimaan Sosial Pada Mantan Penderita Penyakit Kusta Di Desa Sidomukti, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan)
  13. Aspirasi Dan Eksplorasi Siswa Terhadap Pekerjaan Kaitannya Dengan Minat Siswa Masuk Perguruan Tinggi (studi Eksplanatif Pada Siswa Sma Negeri 5 Surabaya)
  14. Pkbl Pt Pupuk Kalimantan Timur Studi Pelaksanaan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pada Daerah Ring 1 (kelurahan Loktuan Dan Kelurahan Guntung) Dalam Usaha Menciptakan Kemandirian Masyarakat
  15. Dinamika Pekerja Jasa Angkut Barang (strategi Bekerja Dan Mekanisme Survival) (studi Tentang Kehidupan Kelompok Pekerja Jasa Angkut Barang)
  16. Mekanisme Survival Buruh Outsourcing (studi Deskriptif Tentang Strategi Bertahan Hidup Buruh Outsourcing Di Sidoarjo)
  17. Konstruksi Sosial Tentang Perkawinan Disabilitas Tunanetra Di Surabaya “studi Deskriptif Tentang Makna Perkawinan Bagi Wanita Normal Yang Menikah Dengan Disabilitas Tunanetra Anggota Pertuni”
  18. Mekanisme Survival Lanjut Usia Pasca Kematian Pasangan (studi Deskriptif Tentang Penyesuaian Diri Dan Strategi Bertahan Hidup Lanjut Usia Pasca Kematian Pasangan)
  19. Arisan Macaner
  20. Jaringan Sosial Sektor Informal (studi Pada Komunitas Calo Di Terminal Purabaya)