Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 7 / No. 3 / Published : 2014-09
Order : 4, and page :127 - 134
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
A functional endoscopic sinus surgery in frontoetmoid mukopiotel
Author :
- Amanda Muhamad Bauzir*1
- Budi Sutikno*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Mukokel sinus paranasal adalah tumor jinak berbentuk seperti kista yang berasal dari mukosa sinus paranasal.Mukokel sinus paranasal mempunyai lapisan epitel non neoplastik dan berisi akumulasi cairan mukoid steril.Infeksi bakteri dapat memicu terjadinya infeksi dan supurasi pada mukokel sehingga disebut sebagai mukopiokel. Bentukan mukokel pertama kali diperkenalkan oleh Langenbeck dengan istilah hidatid sekitar tahun 1820, kemudian pada tahun 1909 istilah mukokel mulai digunakan oleh Rollet. Mukokel mempunyai sifat dapat mendesak ke struktur sekitarnya, meluas, dan destruktif secara perlahan. Gejala yang berhubungan dengan pendesakan mukokel akan timbul dalam jangka waktu yang lama sesuai dengan pembesaran mukokel. Pendesakan mukokel tersering ke intrakranial dan intra orbita. Lokasi tersering mukokel pada sinus paranasal adalah sinus frontal sebanyak 60-65% dari seluruh kasus mukokel sinus paranasal, sedangkan mukokel pada sinus etmoid sebanyak 20-30%, sinus maksila sebanyak 10%, dan sinus sfenoid sebanyak 2-3%. Asal mula dari mukokel masih menjadi kontroversi, diantaranya proses inflamasi kronis pada ruang tertutup, berhubungan dengan tumor jinak, dan inflamasi atau jaringan parut setelah trauma.1-5 Diagnosis mukokel ditegakkan secara klinis dengan bantuan computed tomography scan (CT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI). CT scan digunakan untuk menentukan anatomi regional dan perluasan lesi terutama perluasan intrakranial dan pengikisan tulang. Magnetic resonance imaging diperlukan untuk membedakan mukokel dan neoplasma. Terapi utama mukokel adalah pembedahan.Manajemen mukokel sinus paranasal sebelum tahun 1990 lebih sering melalui teknik frontoetmoidektomi dengan pendekatan eksternal. Saat ini manajemen mukokel sinus paranasal lebih sering dilakukan dengan pendekatan bedah sinus endoskopik fungsional(BSEF). Keunggulan dari teknik BSEF diantaranya adalah kerusakan minimal pada profil tulang dari sinus yang terkena, berkurangnya waktu pembedahan, menghindari eksisi eksternal, dan mengurangi biaya rumah sakit.3,6 Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melaporkan satu kasus mukopiokel frontoetmoid yang dilakukan BSEF di bagian THTKL RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Keyword :
bedah sinus endoskopik fungsional, Mukopiokel , Frontoetmoid,
References :
Adappa ND, Cohen NA,Pabner JN,(2013) Acquirednoninfectious, non neoplastic disorders of the nose and paranasal sinuses (1) :p.606-14 : Rhinology and skull base surgery from the lab to the operating room: An evidence-based approach
Mayne MD, Moya-Plana A, Malinvaud D,Laccourreye O, Bonfils P,(2012) Sinus mucocele: Natural history and long-term recurrence rate 129: 125-30. : European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck diseases
Aggarwal SK, Bhavana K, Keshri A, Kumar R,Srivastava A,(2012) Frontal sinus mucocele with orbital complications: Management by varied surgical approaches 7(3): 135–40. : Asian Journal of Neurosurgery
Yogesh N, Meenakshi B, Bibhu P,(2012) Endoscopicmanagement of fronto-ethmoidal sinus mucocele 3(2): 26-8 : Nepalenese Journal of ENT Head and Neck Surgery
Nazar R, Naser A, Pardo J, Fulla J, RodríguezJorge J, Delanoa PH,(2011) Endoscopic management of paranasal sinus mucoceles: Experience with 46 Patients 62(5): 363-6. : Acta Ot
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 7 / No. : 3 / Pub. : 2014-09 |
|