Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 4 / No. 3 / Published : 2011-09
Order : 1, and page :1 - 16
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Body mass index, waist circumference, neck circumference, and modified mallampati diagnostic tests toward apnea hypopnea index in patients with suspected obstructive sleep apnea (a research)
Author :
- Selvianti*1
- Dwi Reno Pawarti*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Tujuan : untuk menyajikan hasil uji diagnostik terhadap variabel IMT (indeks massa tubuh ) , lingkar leher, lingkar pinggang dan modifikasi Mallampati dalam memprediksi diagnosis OSA (Obstructive sleep apnea ) dengan PSG (polisomnografi ) sebagai baku emas. Metode Penelitian : penelitian analitik, menggunakan desain penelitian observasional cross-sectional secara retrospektif, dengan menyajikan data analisis (review) terhadap hasil pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar leher, lingkar pinggang dan skor modifikasi Mallampati yang diperoleh dari sampel penelitian sebelumnya. Hasil Penelitian : dari 43 sampel penelitian didapatkan apnea hypopnea index (AHI ) normal < 5 = 5 (11,6% ), ringan (AHI 5-14 ) = 10 (23,3%), sedang ( AHI 15 – 29 ) = 16 (37,2%), berat ( AHI ≥ 30 ) = 12 (27,9%). Berdasarkan penghitungan IMT batas nilai 19,5 diperoleh Sensitivitas 100%, yang berarti kemampuan dalam mendeteksi OSA sebesar 100%. Spesifisitas IMT batas nilai 19,5 dalam penelitian ini adalah 40,0%, yang berarti kemampuan dalam menunjukkan sampel tidak menderita OSA adalah 40,0%. Nilai ramal positif (NRP) atau predictive value positif untuk IMT 19,5 sebesar 92,7%. Nilai ramal negatif (NRN) untuk IMT 19,5 sebesar 100,0%. Uji statistik komparasi McNemar dan uji asosiasi Kappa terhadap batas nilai 19,5 memenuhi syarat, menunjukkan bahwa IMT 19,5 dapat digunakan sebagai instrumen diagnostik bagi OSA. Uji statistik komparasi McNemar dan uji asosiasi Kappa terhadap batas nilai 25,0 memenuhi syarat, menunjukkan bahwa IMT 25,0 dapat digunakan sebagai instrumen diagnostik bagi OSA. Nilai ramal positif atau predictive value positif untuk lingkar leher ≥34,50 sebesar 97,0% berarti sampel dengan lingkar leher ≥34,50 cm didapatkan 97,0% positif menderita OSA. Nilai ramal negatif untuk lingkar leher <34,50 sebesar 40,0% berarti sampel dengan lingkar leher <34,50 cm didapatkan 40,0% negatif atau tidak menderita OSA. Uji statistik komparasi McNemar dan uji asosiasi Kappa terhadap batas nilai 34,50 memenuhi syarat, menunjukkan bahwa lingkar leher dengan batas 34,50 cm dapat digunakan sebagai instrumen diagnostik bagi OSA. Nilai ramal positif atau predictive value positif untuk lingkar pinggang ≥92,50 sebesar 100% dan nilai ramal negatif untuk lingkar pinggang <92,50 hanya sebesar 27,8%. Dalam penelitian ini, lingkar pinggang dengan batas nilai 92,50 cm tidak dapat digunakan sebagai alat deteksi OSA karena uji statistik komparasi McNemar dan uji asosiasi Kappa tidak memenuhi syarat. Nilai ramal positif atau predictive value positif untuk modifikasi Mallampati skor III-IV sebesar 94,4% dan nilai ramal negatif untuk modifikasi Mallampati skor III-IV sebesar 42,9%. Uji statistik komparasi McNemar dan uji asosiasi Kappa terhadap modifikasi Mallampati skor III-IV memenuhi syarat, menunjukkan bahwa modifikasi Mallampati skor III-IV dapat digunakan sebagai instrumen diagnostik bagi OSA. Kesimpulan : Variabel IMT, lingkar leher dan modifikasi Mallampati memenuhi syarat sebagai instrumen prediktor bagi OSA dengan PSG sebagai baku emas. Variabel lingkar pinggang tidak memenuhi syarat sebagai instrumen prediktor bagi OSA dengan PSG sebagai baku emas. Lingkar leher merupakan instrumen yang mempunyai validitas lebih tinggi dari instrumen IMT dan modifikasi Mallampati dalam memprediksi OSA dengan PSG sebagai baku emas.
Keyword :
AHI, PSG, IMT, Lingkar leher, Mallampati ,
References :
Larkin EK, Elston RC, Patel SR, et al,(2005) Linkage of serum leptin levels in families with sleep apnea 29:260-7 : International Journal of Obesity
Schwartz AR, Patil SP, Laffan AM, et al,(2008) Obesity and obstructive sleep apnea: pathogenic mechanism and therapeutic approaches 5:185-192 : Proc Am Thorac Soc
Dixon JB, Schachter LM, O’Brien PE,(2001) Sleep disturbance and obesity: Changes following surgically induced weight loss 161:102-6 : Arch Intern Med
Soerasmo R., Taufan,(2002) Penanganan obesitas dahulu, sekarang dan masa depan 53-73 : Naskah Lengkap National Obesity Symposium
Syahbuddin S,(2002) Obesitas dan aterosklerosis (hubungan dan pencegahan) 111-18 : Naskah Lengkap National Obesity Symposium
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 4 / No. : 3 / Pub. : 2011-09 |
|