UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 8 / No. 1 / Published : 2015-01

Order : 2, and page :11 - 21

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Management of retro orbital penetrating bullet injury using functional endoscopic sinus surgery (a case report)

Author :

  1. Elvi Syahrina Fiorisa*1
  2. Budi Sutikno*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

PENDAHULUAN Benda asing pada orbita, sinus paranasal, dan dasar tengkorak sangat jarang terjadi, hingga 70% kasus merupakan pasca trauma.1 Penanganan benda asing pada daerah tersebut sangat bervariasi tergantung pada ukuran, bentuk, komposisi, lokasi, dan mechanism of injury.1,2 Benda asing yang menembus daerah orbita dikelompokkan berdasarkan komposisinya, yaitu dari logam seperti besi dan baja, bukan logam dan anorganik seperti kaca dan plastik, serta bukan logam dan organik seperti kayu atau bahan nabati.3,4Luka tembus peluru atau pecahan peluru pada bagian medial dan retro orbita merupakan tantangan dalam pembedahan karena adanya struktur-struktur anatomi penting dalam rongga orbita yang relatif sempit.Indikasi evakuasi benda asing pada orbita pun menjadi penuh pertimbangan antara keuntungan dan risiko pembedahannya.5,6 Sebelumnya pembedahan pada orbita untuk evakuasi benda asing digunakan pendekatan eksternal.7  Namun,  sejak tahun 1980  pendekatan bedah endoskopi transnasal pada orbita dapat dilakukan pada beberapa indikasi termasuk evakuasi benda asing.1,7,8 Pendekatan bedah endoskopi transnasal ini dikerjakan pada dekompresi orbita, perbaikan fraktur dinding medial orbita, dan dekompresi kanal optik.8,9 Bedah endoskopi orbita melalui pendekatan sinonasal utamanya dikerjakan oleh dokter bedah THT-KL. Meskipun demikian evakuasi benda asing dengan pendekatan bedah endoskopi transnasal hanya dapat dilakukan pada kasus-kasus tertentu.6,7 Penegakan diagnostik adanya benda asing pada orbita meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan radiologi yang selalu bisa dilakukan untuk menentukan lokasi benda asing logam adalah foto polos kepala posisi lateral dan posisi posteroanterior. Pemeriksaan Computerized  Tomography (CT) scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat digunakan selain menentukan lokasi benda asing juga untuk mengetahui hubungan lokasi benda asing tersebut dengan struktur-struktur sekitarnya.5,10 Pemeriksaan mata harus dilakukan segera setelah adanya trauma pada orbita serta sebelum dan sesudah intervensi pembedahan.10 Tujuan dari penulisan makalah  ini adalah melaporkan penanganan satu kasus benda asing retro orbita diduga peluru dengan bedah endoskopi.

Keyword :

benda asing orbita, benda asing peluru retro orbita, FESS,


References :

Rezae L, Najafi F, Moradinazar M, Ahmadijouybari T,(2014) Case report on the successful removal of an organic penetrating object into the orbit 323 : http://jivresearch.org/jivr/index.php/jivr/article/viewArticle/323/377

Markowski J, Dziubdziela W, Gierek T, Witkowska M, Kominek EM, Niedzielska I, et al,(2012) Intraorbital foreign bodies - 5 own cases and review of literature. Otolaryngol 66: 295-300 : http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0030665712000133

Detorakis ET, Symvoulakis EK, Drakonaki E, Halkia E, Tsilimbaris MK,(2012) Unexpected finding in ocular surface trauma: A large intraorbital foreign body (bullet) 55:100-3 : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23101275

Jewsbury H, Duffy DO,(2011) The best treatment can be no treatment: retained retro-orbital air gun pellet following attempted suicide 1-3 : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3116220

Saraf S, Singh R, Gupta V, Arora K,(2011) A rare orbital foreign body penetrating into m



Archive Article

Cover Media Content

Volume : 8 / No. : 1 / Pub. : 2015-01
  1. The Correlation Between Blood Il-5 Level And Eosinophil Counts Of Nasal Mucosa In Persistent Ar Patients
  2. Management Of Retro Orbital Penetrating Bullet Injury Using Functional Endoscopic Sinus Surgery (a Case Report)
  3. Nasopharingeal Carcinoma In Children (a Case Report)
  4. Surgical Management Of Middle Third Facial Fractures (le Fort I, Ii, And Iii)
  5. Microtia