Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 3 / No. 3 / Published : 2010-09
Order : 3, and page :21 - 36
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
The role of tracheo-bronchoal tract on lung protection
Author :
- Hamna Fitriah*1
- Sri Herawati Juniati*2
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Traktus trakeo-bronkial merupakan bagian dari saluran pernafasan bawah yang menghubungkan laring dan paru. Udara yang kita hirup akan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan (sistem konduksi) yaitu hidung kemudian melewati faring, laring, trakea dan bronkus serta percabangannya sebelum akhirnya memasuki paru.1,2 Setiap hari permukaan dalam saluran pernafasan terpapar dengan setidaknya 20 000 L udara. Pada kondisi udara yang memenuhi standar kebersihan sekalipun terdapat 1 – 2 x 105 bakteri (sekitar 8 500 bakteri/ m3 udara) dan sekitar 100 mg partikel asing lainnya seperti debu, toksin, spora, tepung sari, virus, jamur, logam berat, asbes, insektisida, gas beracun (NO2, SO2, NH3, H2S).3,4 Udara yang masuk ke dalam paru harus tetap dipertahankan dalam keadaan bersih untuk menjaga kelancaran proses pertukaran udara (sistem ventilasi), oleh karena itu diperlukan mekanisme pertahanan yang efektif untuk melindungi paru dari substansi asing yang masuk, termasuk mikroorganisme yang patogen.4 Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah untuk lebih memahami anatomi, histologi dan fisiologi traktus trakeo-bronkial, lebih khusus lagi membahas peranan traktus trakeo-bronkial dalam proteksi paru. Traktus trakeo-bronkial merupakan bagian dari saluran pernafasan bawah yang menghubungkan laring dan paru. Udara yang kita hirup akan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan (sistem konduksi) yaitu hidung kemudian melewati faring, laring, trakea dan bronkus serta percabangannya sebelum akhirnya memasuki paru.1,2 Setiap hari permukaan dalam saluran pernafasan terpapar dengan setidaknya 20 000 L udara. Pada kondisi udara yang memenuhi standar kebersihan sekalipun terdapat 1 – 2 x 105 bakteri (sekitar 8 500 bakteri/ m3 udara) dan sekitar 100 mg partikel asing lainnya seperti debu, toksin, spora, tepung sari, virus, jamur, logam berat, asbes, insektisida, gas beracun (NO2, SO2, NH3, H2S).3,4 Udara yang masuk ke dalam paru harus tetap dipertahankan dalam keadaan bersih untuk menjaga kelancaran proses pertukaran udara (sistem ventilasi), oleh karena itu diperlukan mekanisme pertahanan yang efektif untuk melindungi paru dari substansi asing yang masuk, termasuk mikroorganisme yang patogen.4 Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah untuk lebih memahami anatomi, histologi dan fisiologi traktus trakeo-bronkial, lebih khusus lagi membahas peranan traktus trakeo-bronkial dalam proteksi paru.
Keyword :
Traktus Trakeo-Bronkial, Proteksi Paru,
References :
Iskandar N,(2002) Bronkoskopi. Dalam : Soepardi EA, Iskandar N, eds. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi 5. Hal 224 – 7 : Jakarta : Balai penerbit FK UI
Wine JJ,(2007) Parasympathetic control of airway submucosal glands : central reflexes and the airway intinsic nervous system. Accessed February 22, 2010 : Available from : http://www.stanford.edu/~wine/
Smith ME, Elstad MR.,(2009) 6. Smith ME, Elstad MR. Bronchology. In: Snow JB, Wackym PA, eds. Ballenger’s otorhinolaryngology head and neck surgery. 17th ed. 963 – 4 : Shelton Connecticut: BC.Decker Inc
Boers JE, Ambergen AW, Frederik B J.,(2000) Number and Proliferation of Clara Cells in Normal Human Airway Epithelium. Accessed February 20, 2010 : http://ajrccm.atsjournals.org/cgi
Akhmadu, Wuryantoro,(2002) Trauma laringotrakea. Accessed April 1, 2010 : http://www.bedahtkv.com/index.php?/Paper/Referat-dan-Tinjauan-Pustaka/Trauma-Laringotrakea.html
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 3 / No. : 3 / Pub. : 2010-09 |
|