Japanology
ISSN 2302-2876
Vol. 5 / No. 2 / Published : 2017-01
Order : 3, and page :173 - 185
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Harai: telaah konsep religi koentjaraningrat
Author :
- Citra Ayu Pratiwi*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
Abstract :
Dalam Shinto, kesucian adalah hal yang sangat penting dan utama. Pengikut Shinto diharuskan untuk senantiasa menjaga kesucian karena pada dasarnya, Shinto memandang bahwa hidup manusia itu adalah suci. Namun, dalam perjalanan hidupnya, kadang ada kalanya manusia bisa tercemar oleh kekotoran. Apabila manusia telah tercemar oleh kekotoran, maka ia diharuskan untuk melakukan upacara penyucian diri. Upacara penyucian diri dalam Shinto disebut harai. Upacara keagamaan juga termasuk bagian dari religi. Penelitian ini membahas tentang upacara penyucian diri dalam Shinto (harai) dilihat dari konsep religi yang diajukan oleh Koentjaraningrat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka dan analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasilnya, terdapat tiga poin utama dalam ritual harai. Pertama, manusia terlahir dalam keadaan suci, maka hidup manusia pada dasarnya juga suci. Kedua, hakikat kesucian adalah terhindar dari kegare (kekotoran) dan tsumi (dosa) secara fisik dan mental. Ketiga, masyarakat Jepang senantiasa menjaga alam dengan cara menghadap para dewa dalam keadaan suci agar selalu mendapat keberkahan dari para dewa.
Keyword :
harai, kesucian, shinto, kegare, tsumi,
References :
Koentjaraningrat,(1974) Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan 1 : PT. Gramedia Pustaka Utama
Endraswara, Suwardi,(2006) Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan 1 : Pustaka Widyatama
Hartz, Paula,(2009) Shinto: Religion of the World 1 : Chelsea House Publishing
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 5 / No. : 2 / Pub. : 2017-03 |
|