UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Komunitas

ISSN 2303-1166

Vol. 6 / No. 2 / Published : 2017-06

Order : 7, and page :1 - 22

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Konstruksi sosial pelaku bisnis destinasi wisata puncak bogor atas city branding “ a land of harmony “

Author :

  1. MUHAMMAD NAUFAL FALLAH*1
  1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract :

City branding merupakan salah satu senjata yang digunakan kota–kota maupun negara–negara yang bersaing dengan kota dan negara lainnya dalam persaingan global. Persaingan global yang terjadi mengharuskan kota dan negara di dunia memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan negara dan kota lainnya. Ciri khas yang hadir ditujukan untuk memikat masyarakat untuk berkunjung ke daerahnya dan juga mengundang para investor untuk berinvestasi di daerahnya. Tujuan dari dilakukannya city branding adalah agar pendapatan asli daerah ataupun pemasukan negara semakin besar dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung dan investor yang berinvestasi di daerahnya. Atas dasar realitas itulah, penelitian ini mengkaji bagaimana konstruksi sosial pelaku bisnis destinasi wisata puncak atas city branding Kabupaten Bogor “ A Land of Harmony “ Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial Peter Berger. Peter Berger mengatakan bahwasanya untuk mendapatkan sebuah konstruksi sosial, masyarakat melalui tiga tahapan dialektis simultan yaitu internalisasi, objektivasi, dan eksternalisasi. Sosiologi interpretatif maupun humanistis mungkin terlihat lebih terbatas pada berbagai massalah mikrobiologis ketimbang dengan persoalan makrososiologis. Sosiologi naturalistis atau positivistis cenderung mengabaikan individu dan hanya terpaku pada struktur sosial. Sebaliknya, teori – teori humanistis yang sering diketengahkan cenderung menganggap individu yang berinteraksi sebagai alat analisa yang tepat.  Berger dan Luckmann menyatakan bahwa manusia mengkonstruksikan realitas sosial yang padanya proses subjektif dapat diobjektifkan. Pelaku bisnis yang terlibat dalam kegiatan city branding “ A Land of Harmony “ memaknai city branding tersebut hanyalah sebatas program pameran promosi pariwisata Kabupaten Bogor. Konstruksi sosial yang dibangun oleh pelaku bisnis di destinasi wisata puncak ini menampakkan bahwasanya program city branding “ A Land of Harmony “ adalah sebuah ajang promosi semata yang berbentuk pameran, bukanlah sebuah program city branding untuk menumbuhkan identitas Kabupaten Bogor. Definisi city branding “ A Land of Harmony “ sendiri adalah pariwisata yang berintegrasi dengan baik dengan lingkungan alam beserta masyarakat sekitar. Makna tersebut hadir dikarenakan proses internalisasi yang diterima dan proses objektivasi yang dirasakan memang sesuai dengan konsep pameran promosi pariwisata. Internalisasi yang diterima oleh pelaku bisnis adalah city branding merupakan program promosi pariwisata Kabupaten Bogor. Proses objektivasi yang dirasakan pelaku bisnis memperkuat pengetahuan yang telah di dapat pada saat proses internalisasi bahwa city branding “ A Land of Harmony “ adalah sebuah program promosi pariwisata

Keyword :

City Branding, Konstruksi Sosial, Pelaku Bisnis,


References :

• Berger, Peter dan Thomas Luckman.,(1990) Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan ke-1 : Jakarta: LP3ES

• Yananda, Rahmat, dan Ummi Salamah (ed). ,(2014) Branding Tempat : Membangun Kota, Kabupaten, dan Provinsi Berbasis Identitas. ke-1 : Jakarta : Makna Informasi

• Poloma, Margaret M,(1994) Sosiologi Kontemporer ke-1 : Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 6 / No. : 2 / Pub. : 2017-06
  1. Interaksi Sosial Korban Perkosaan Di Kabupaten Tuban (studi Kasus Stigma Negatif Dan Diskriminasi Masyarakat Kepada Korban Perkosaan)
  2. Pemalsuan Ijazah Di Kalangan Buruh Pabrik (studi Kualitatif Mengenai Tindakan Sosial Dan Stigmatisasi Pelaku Pemalsuan Ijazah Di Kabupaten Bekasi)
  3. Makna Kartu Bpjs Kesehatan Di Kalangan Masyarakat Pendhalungan (studi Pada Peserta Penerima Bantuan Iuran Di Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember)
  4. Tipologi Kemiskinan Pada Perempuan Madura (studi Pada Kepala Rumah Tangga Perempuan Miskin Di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan Madura)
  5. Wacana Tokoh Nu (nahdlatul Ulama) Terhadap Keberadaan Jamaah Ahmadiyah Di Indonesia
  6. Lansia Yang Menghuni Panti Werdha (studi Kasus Orang Tua Yang Dititipkan Di Panti Werdha Hargo Dedali Surabaya Pada Etnis Jawa)
  7. Konstruksi Sosial Pelaku Bisnis Destinasi Wisata Puncak Bogor Atas City Branding “ A Land Of Harmony “
  8. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Fenomena Meningkatnya Gugatan Cerai Oleh Kalangan Wanita Karier Di Surabaya (studi Deskriptif Terhadap Kalangan Wanita Karier Yang Menggugat Cerai Suami Di Kota Surabaya)
  9. Konstruksi Sosial Keberadaan Joki Motor Cilik Pada Kalangan Komunitas Drag Race Di Kota Surabaya
  10. Penyimpangan Di Rusun Penjaringansari Surabaya
  11. Lansia Pensiunan Dalam Menghadapi Masalah Post-power Syndrome
  12. Strategi Adaptasi Dalam Menjaga Eksistensi Mikrolet (studi Deskriptif Mengenai Strategi Adaptasi Dalam Menghadapi Persaingan Mikrolet Di Kota Malang)
  13. Makna Suplemen Kebugaran Bagi Penggemar Aktivitas Fitness Di Surabaya ( Studi Deskriptif Kualitatif Makna Suplemen Instant Pembentuk Tubuh Di Kota Surabaya )
  14. Pelacuran Terselubung Dalam Bisnis Karaoke (studi Pilihan Rasional Pada Pemberi Jasa Karaoke Di Karaoke “ss” Kota Surabaya)
  15. Keberlanjutan Usaha Tani Cengkeh (studi Sosiologi Di “desa Cengkeh” Wonosalam Jombang)
  16. Sales Promotion Boy (studi Tentang Alienasi Pada Kalangan Sales Promotion Boy Kosmetik Di Surabaya)
  17. Strategi Mempertahankan Status Perkawinan Pasangan Married By Accident Di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk
  18. Orientasi Kesehatan Penderita Hemofilia Dalam Proses Pengobatan (studi Kualitatif Tentang Tindakan Sosial Penderita Hemofilia Di Rsud Dr. Soetomo Surabaya)
  19. Pelecehan Seksual Di Cafe And Pub (konstruksi Sosial Tentang Pelecehan Seksual Para Pengunjung Cafe And Pub Di Kota Surabaya)