UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Masyarakat, Kebudayaan dan Politik

ISSN Lama 0216-2407, Baru 2086-7050

Vol. 13 / No. 2 / Published : 2000-04

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

How australian feminism view the australian aboriginal women

Author :

  1. Wahidah Zein Br Siregar*1
  1. IAIN Sunan Ampel, Jl. A. Yani, Surabaya, Indonesia

Abstract :

Makalah ini menjelaskan perbedaan persepsi antara wanita kulit putih Australia dan wanita Aborigin tentang feminisme. Bagi wanita kulit putih, seksisme dianggap sebagai faktor utama yang menyebabkan tersubordinasinya wanita di masyarakat Australia, sehingga mereka harus berjuang melawan segala praktik seksisme di masyarakat Australia. Sementara itu, bagi wanita Aborigin, rasismelah yang menjadi faktor utama yang menyebabkan pria dan wanita Aborigin telah ditindas secara kejam oleh masyarakat Australia baik yang pria maupun yang wanita. Dalam persepsi wanita Aborigin, kaum pria mereka tidak pernah bersikap seksis sebelum datangnya bangsa kulit putih ke Australia. Dalam tradisi masyarakat Aborigin baik wanita maupun pria memiliki fungsi yang setara di masyarakat, dan mereka bisa bekerja sama. Sebagai konsekuensinya, ada keengganan di kalangan kaum wanita Aborigin untuk bergabung dengan pergerakan wanita kulit putih Australia. Jika mereka sependapat bahwa seksisme adalah faktor utama subordinasi wanita, itu berarti mereka akan melawan kaum pria Aborigin yang tentu saja akan melemahkan perjuangan masyarakat Aborigin secara keseluruhan dalam upaya memperoleh kehidupan yang lebih baik di tanah Australia. Tanah masyarakat Aborigin yang dikuasai oleh orang-orang kulit putih. Meskipun kedengaran sangat pesimis, adalah mustahil bisa menyatukan wanita Aborigin dan wanita kulit putih dalam feminisme di Australia selama keduanya tidak dapat bersikap jujur untuk saling memahami kondisi masing-masing. Akan tetapi tentu juga dapat dipertanyakan, perlunya menyatukan kedua kelompok wanita itu.

Keyword :

Feminisme / feminism, wanita / women, Aborigin, putih / white, Australia,


References :

Caroline Alcorso,(1987) Outwork and Migrant Women: Some Responses :

Cora V. Baldock,(1983) Public Policies and the Paid Work of Women Sydney : George Allen & Unwin

Jill Bavin-Mizzi,(1993) Aboriginal Women and Rape: The Case of Lucy Morgan in 19th Century Australia Perth : Centre for Western Australian History University of Western Australia

Larissa Behrendt,(1993) Aboriginal Women and the White Lies of The Feminist Movement: Implications for Abori-ginal Women in Rights Discourse :

Barbara Brook,(1994) Femininity and Culture: Some Notes on the Gendering of Women in Australia Melbourne : Longman

Meredith Burgmann,(1984) Black Sisterhood: the Situation of Urban Aboriginal Women and Their Relationship to the White Women's Movement Melbourne : Longman Chesire

Lois Bryson,(1994) Women, Paid Work and Social Policy
Melbourne : Oxford University Press

Julie D. Carter,(1991) Am I Too Black to Go with You? Canberra : Aboriginal Studies Pres



Archive Article

Cover Media Content

Volume : 13 / No. : 2 / Pub. : 2000-01
  1. Redefinition Of Coastal Management Of Madura Strait Resources: Perspective From Situbondo, East Java
  2. The Most Important Events In 1999 And Future Continuation
  3. How Australian Feminism View The Australian Aboriginal Women
  4. Tourism Development And Community Participation (case Study In Bromo Mountain)
  5. The Behavior Of City Adolescence On The Street
  6. Theoritical Study Of The Globalisation Effects On The Democratisation Process