Skriptorium
ISSN 2302-8858
Vol. 1 / No. 2 / Published : 2013-03
Order : 6, and page :49 - 59
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Refleksi sistem perkawinan tionghoa dalam novel takdir karya soe lie piet dan keras hati karya k. s. tio
Author :
- Lintang Caesareno A.*1
- Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui refleksi sistem perkawinan Tionghoa dalam novel Takdir dan Keras Hati. Alasan penelitian ini mengambil kedua novel tersebut adalah: pertama, cerita Takdir dan Keras Hati merupakan refleksi dari kehidupan sehari-hari dan sistem perkawinan masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia. Kedua, dua karya tersebut ditulis pada tahun yang sama, yaitu pada tahun 1929, walaupun dengan penulis yang berbeda tetapi menyampaikan tema yang sama. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra, yaitu pendekatan realisme sosial oleh Georg Lukacs, yakni memberi refleksi nyata atas realitas sistem kekerabatan dalam masyarakat Tionghoa sehingga dapat diketahui sistem perkawinan pada kedua tokoh utama. Segala tindakan dan peristiwa dari kedua tokoh di dalam teks menggambarkan bahwa karya Takdir dan Keras Hati merupakan novel realis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menekankan pada wilayah analisis isi (content analysis). Dalam penelitian ini terlihat bahwa novel Takdir dan Keras Hati merupakan novel realis yang mengangkat cerita berdasarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa di Indonesia. Selain itu, juga ditemukan bahwa terdapat empat konsep sistem perkawinan Tionghoa yang menonjol dari kedua cerita. Konsep dari sistem perkawinan Tionghoa tersebut adalah: pertama, pemilihan jodoh. Kedua, pemberian mas kawin. Ketiga, adat menetap setelah perkawinan. Keempat, kebiasaan poligami dalam perkawinan orang Tionghoa totok. Keempat konsep tersebut merupakan hal yang paling menonjol dari sistem perkawinan Tionghoa dalam kedua novel. Berdasarkan keempat konsep tersebut terlihat adanya pertentangan, terutama dalam hal pemilihan jodoh. Perempuan Tionghoa pada masa itu tidak memiliki kebebasan dalah hal memilih jodoh. Pada akhirnya pertentangan tersebut akan menciptakan suatu pandangan baru dalam kebudayaan Tionghoa di Indonesia.
Keyword :
sistem perkawinan Tionghoa, realisme sosial, refleksi ,
References :
Koentjaraningrat,(2002) Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jakarta : Djambatan
Piet, Soe Lie,(1929) Takdir Surabaya : Tran's Drukkery
Salmon, Cloudine,(1985) Sastra Cina Peranakan dalam Bahasa Melayu Jakarta : Balai Pustaka
Suryadinata, Leo,(1988) Kebudayaan Minoritas Tionghoa di Indonesia Jakarta : PT. Gramedia
Tio, K. S.,(1929) Keras Hati Surabaya : Tran's Drukkery
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 1 / No. : 2 / Pub. : 2013-02 |
|