UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal THT - KL

ISSN 23378417

Vol. 2 / No. 1 / Published : 2009-01

Order : 3, and page :23 - 31

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

Pneumothorax and empyema following esophageal foreign body extraction (a case report)

Author :

  1. Irawati*1
  2. Sri Herawati Juniati*2
  1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran
  2. Dosen Fakultas Kedokteran

Abstract :

Benda asing esofagus dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.  Pada anak benda asing esofagus lebih sering terjadi (75-80%),  karena secara naluri anak-anak akan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut atau karena kelalaian orang tua.1,2 Esofagoskopi merupakan penatalaksanaan utama benda asing esofagus dengan esofagoskop kaku atau serat optik. Esofagoskopi kaku masih merupakan pilihan utama untuk mengekstraksi benda asing esofagus.1,3  Sebenarnya esofagoskopi sangat aman dan relatif tanpa morbiditas dan mortalitas jika menggunakan ukuran esofagoskop yang sesuai, teknik yang tepat dan tingkat keahlian yang tinggi.3,4,5   Dua komplikasi utama dari esofagoskopi adalah perdarahan dan perforasi.4,5 Perforasi esofagus jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Penyebab perforasi esofagus dapat karena iatrogenik,  ruptur spontan, trauma, tumor, impaksi benda asing, infeksi, penyakit yang berhubungan dengan keasaman lambung, penyakit vaskuler dan faktor lain.6,7 Faktor iatrogenik merupakan penyebab terbanyak (50-75%) perforasi esofagus dan 0,01%-0,06 % terjadi pada penggunaan esofagoskop serat optik, sedangkan dengan esofagoskop kaku sebanyak  0,1-0,4 %.2,3 Faktor penyebab lain yaitu trauma  (33%) dan ruptur spontan  (8 %). Perforasi esofagus dapat menimbulkan abses retroesofagus, paraesofagus, mediastinitis, perikarditis, pneumotorak, hidropneumotorak dan  empiema.8,9 Dilaporkan satu kasus benda asing esofagus pada seorang anak perempuan berumur 3,5 tahun dengan riwayat tertelan tutup pensil alis 3 hari sebelum esofagoskopi ekstraksi. Pada tindakan tersebut terjadi perforasi esofagus yang  selanjutnya menyebabkan pneumotorak dan empiema.

Keyword :

Pneumothorak, Empiema, Ekstraksi Benda Asing, Benda Asing Esofagus,


References :

Jain DG, Gosavin SN, Jain DD,(2008) Understanding and managing tension pneumothorax 9(1): 42-50 : Journal, Indian Academy of Clinical Medicine

Shockley WW, Das S,(2006) Esophageal disorders 4 : 755-770 : Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins

Levine M, Rubesin S,(2004) Radiology of the pharynx and esophagus 4 : 45-102 : Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins

Infantolino A, Ter Roland B,(2004) Ruptur and perforation of esophagus 4 : 648-656 : Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins

Benjamin SB, Noguera EC,(2004) Foreign bodies 4 : 340-350 : Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 2 / No. : 1 / Pub. : 2009-01
  1. Complication Of Intracranial Malignant Chronic Otitis Media In Department Of Otorhinolaryngology - Head And Neck Rsud Dr. Soetomo (january 2007 - December 2008 Period)
  2. Parapharingeal Abscess
  3. Pneumothorax And Empyema Following Esophageal Foreign Body Extraction (a Case Report)
  4. Pathogenesis Of Extranodal Non Hodgkin's Lymphoma
  5. Sirs/septic And Septic Shock On Head And Neck Malignancy Patients