Jurnal THT - KL
ISSN 23378417
Vol. 2 / No. 3 / Published : 2009-09
Order : 4, and page :134 - 141
Related with : Scholar Yahoo! Bing
Original Article :
Radiotherapy for treatment of nasopharingeal malignancy
Author :
- Boedy Setya Santoso*1
- Bakti Surarso*2
- Widodo Ario Kentjono*3
- Dosen Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
- Dosen Fakultas Kedokteran
Abstract :
Pengobatan KNF dengan radiasi atau radioterapi adalah pengobatan dengan menggunakan sinar pengion untuk membunuh atau menghilangkan (eradikasi) seluruh sel kanker yang ada di nasofaring dan metastasisnya di kelenjar getah bening leher (Susworo dan Makes, 1987; Shanmugaratnam, 1988; Fu,1998; Suhartati, 1999; Hussey and Wen, 2001). Radioterapi sampai sekarang masih merupakan pengobatan pilihan utama (treatment of choice) untuk penderita KNF (Susworo dan Makes, 1987; Fu, 1998; Chew, 2003). Radioterapi dilaporkan sebagai terapi utama untuk tujuan kuratif pada KNF loko-regional, yang belum ada metastasis jauh. Tujuan radioterapi (terapi radiasi) adalah mengeradikasi tumor in vivo dengan memberikan sejumlah dosis radiasi yang diperlukan secara tepat pada daerah target radiasi tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya, dengan harapan dapat memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang angka kelangsungan hidup penderita (Susworo,dkk., 1996). Pertimbangan pemilihan radiasi sebagai pengobatan pilihan utama untuk KNF terutama didasarkan fakta bahwa secara histopatologis kebanyakan (75%-95%) KNF dari jenis karsinoma undifferensiated (WHO tipe 3) dan karsinoma non keratinisasi (WHO tipe 2) yang tergolong radioresponsif (Shanmugaratnam, 1988). Faktor anatomi nasofaring yang terletak di dasar tengkorak dengan banyak organ vital dan pola menyebaran sel kanker di daerah kepala–leher yang menyebabkan pembedahan radikal untuk tujuan kuratif sangat sulit dikerjakan (Bailet, et al. , 1992; Wei, et al., 1995; Neel and Witte, 2001) . Alasan lain pemilihan radioterapi pada KNF karena hasil kemoterapi masih kontroversi. Meskipun pemberian kemoterapi yang di kombinasi dengan radioterapi dilaporkan dapat meningkatkan respons tumor, namun masih belum atau sedikit menunjukkan peningkatan angka bertahan hidup secara bermakna(Fu, 1998; Rodriquez, et al., 1998; Chia and Lee, 1999; Kuratomi, et al., 1999). Sampai saat ini radioterapi merupakan pengobatan utama yang berdiri sendiri (tunggal) pada pasien karsinoma nasofaring (KNF). Meskipun jenis pengobatan ini bisa dikombinasikan, dengan kemoterapi atau pembedahan. Di Indonesia pasien KNF merupakan tumor ganas yang menduduki rangking ketiga di bagian radioterapi (Sunaryadi dan Suwitodihardjo, 1995). Karsinoma nasofaring bersifat radioresponsif sehingga radioterapi tetap merupakan terapi terpenting (Abdul Rasyid, 2000). Radiasi pada jaringan dapat menimbulkan ionisasi air dan elektrolit dari cairan tubuh baik intra maupun ekstra seluler, sehingga timbul ion H+ dan OH- yang sangat reaktif. Ion itu dapat bereaksi dengan molekul DNA dalam kromosom, sehingga dapat terjadi pecahnya rantai ganda DNA, perubahan cross-linkage dalam rantai DNA dan perubahan base yang menyebabkan degenerasi atau kematian sel (Sukardja, 1996). Dosis lethal dan kemampuan reparasi kerusakan pada sel-sel kanker lebih rendah dari sel-sel normal, sehingga akibat radiasi sel-sel kanker lebih banyak yang mati dan yang tetap rusak dibandingkan dengan sel-sel normal. Sel-sel yang masih tahan hidup akan mengadakan reparasi kerusakan DNA-nya sendiri-sendiri. Kemampuan reparasi DNA sel normal lebih baik dan lebih cepat dari sel kanker. Keadaan ini dipakai sebagai dasar untuk radioterapi pada kanker(Sukardja, 1996).
Keyword :
Karsinoma Nasofaring, Radioterapi,
References :
Schwartz, L.H., Mazumdar, M., Brown, W., et al,(2003) ‘Clinical trials variability in response assessment in solid tumors effect of number of lesions chosen for measurement’ 9 : 4318-23 : Clinical Cancer Research
Kentjono, W.A,(2003) Penatalaksanaan karsinoma nasofaring masa kini 24-44 : Simposium Kanker Nasofaring dan Demo Biopsi Nasofaring dengan Teknik Aspirasi Jarum Halus
Chew, C.T,(2003) Risk factors, symptoms and diagnosis of nasopharyngeal carcinoma 109-120 : Cancer Review Asia Pasific, Singapora, World Scientific Publishing Co
Hussey DH. and Wen BC,(2001) Principles of radiation oncology 2 : 1199-1209 : Philadelpia. JB Lippincott Co
Neel III HB and Witte MC,(2001) Nasopharyngeal cancer 2 : 1413-26 : Philadelpia. JB Lippincott Co
Archive Article
Cover Media | Content |
---|---|
![]() Volume : 2 / No. : 3 / Pub. : 2009-09 |
|