UNIVERSITAS AIRLANGGA



Detail Article

Jurnal Analisis Hubungan Internasional

ISSN 2302-8777

Vol. 1 / No. 1 / Published : 2012-12

Order : 20, and page :331 - 350

Related with : Scholar   Yahoo!   Bing

Original Article :

A different miracle: faktor pembeda kemampuan bric dan nic dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada krisis ekonomi 2008

Author :

  1. ADINDA ISMER D. N. KOTO*1
  1. -

Abstract :

Bertransformasinya krisis finansial AS pada paruh kedua tahun 2008 menjadi krisis ekonomi global memberi dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara lain di dunia. Tidak hanya AS, krisis tersebut telah mendeteriorasi perekonomian negara-negara industri maju pada umumnya dan juga negara-negara berkembang lainnya yang memiliki perekonomiannya cukup dekat dengan perekonomian AS. Oleh beberapa pakar ekonomi-politik, krisis ini juga dianggap sebagai bergesernya dominasi AS terhadap sistem perekonomian global dengan kemunculan BRIC sebagai pesaing utama perekonomian AS selama satu dekade ini. Selain BRIC, terdapat pula NIC yang sebelumnya merupakan economic miracle pada dekade 1980an yang muncul ketika pertumbuhan ekonomi dunia terganggu akibat adanya krisis minyak di Timur Tengah. Dari kedua economic miracle tersebut, performa BRIC terhadap kemungkinan menurunnya kondisi perekonomian ternyata lebih baik daripada NIC dan kelompok negara industri maju yang tergabung dalam G7. Rumusan permasalahan penelitian komparatif ini adalah menelaah faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab dibalik kemampuan perekonomian BRIC yang lebih baik terhadap ancaman kemerosotan pertumbuhan ekonomi jika dibandingkan dengan NIC. Permasalahan tersebut kemudian diteliti dengan menggunakan metode penelitian eksplanatif yang bertumpu pada teori-teori pertumbuhan ekonomi guna mengetahui sejauh mana perbedaan struktur pertumbuhan ekonomi BRIC dan NIC di bidang ketahanan ekonomi domestik, derajat integrasi, dan derajat ketergantungan eksternal, mempengaruhi kemampuan keduanya dalam bertahan menghadapi ancaman kemerosotan pertumbuhan ekonomi ketika krisis ekonomi 2008 berlangsung.Berdasarkan pendekatan teoritik tersebut diperoleh jawab sementara yang pada dasarnya mengonfirmasi kemampuan BRIC yang relatif lebih baik daripada NIC dalam menghadapi ancaman kemerosotan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan karena BRIC memiliki ketahanan ekonomi yang lebih baik dengan derajat integrasi dan ketergantungan eksternal yang lebih rendah daripada NIC. Melalui proses analisis kualitatif terhadap data-data kuantitatif yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut memang menjadi alasan utama dibalik kemampuan BRIC yang lebih baik daripada NIC dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi selam krisis ekonomi 2008. Pertama, ketahanan ekonomi domestik BRIC yang lebih kuat ini disebabkan oleh permintaan domestik dan cadangan devisa BRIC yang lebih besar daripada NIC. Kedua, derajat integrasi BRIC yang lebih rendah disebabkan oleh rasio volume ekspor-impor BRIC yang lebih rendah sehingga keterbukaan perekonomian BRIC secara otomatis juga lebih rendah. Ketiga, derajat ketergantungan eksternal BRIC yang lebih rendah disebabkan oleh rasio impor dan hutang eksternal NIC yang melambung tinggi tanpa diikuti oleh cadangan devisa yang memadai sehingga perekonomian NIC berisiko untuk terdeteriorasi lebih jauh.

Keyword :

BRIC, NIC, G7, economic miracle, kerentanan ekonomi,


References :

Apanard Angkinand, James Barth dan Hyeongwoo Kim,(2009) Spillover Effects from the U.S. Financial Crisis: Some Time-series Evidence from National Stock Returns - : Edward Elgar Publishing

Holly A. Bell,(2011) Status of the BRICs: An Analysis of Growth Factors - : Euro Publishing, Inc





Archive Article

Cover Media Content

Volume : 1 / No. : 1 / Pub. : 2012-12
  1. Efektivitas Peran Unmee Dalam Menyelesaikan Konflik Ethiopia-eritrea Tahun 2000-2008
  2. Pengaruh Sadc Fta Terhadap Dominasi Ekonomi Afrika Selatan Di Negara Sadc Tahun 2000-2010
  3. Efektivitas Diaspora Falun Gong Dalam Membentuk Opini Global
  4. Kebijakan Cina Terhadap Proyek Clean Development Mechanism Di Sektor Energi Terbarukan: Kasus Huitengxile Wind Farm
  5. Penolakan Australia Untuk Melakukan Intervensi Militer Terhadap Kudeta Di Fiji Kasus: Kudeta Di Fiji Pada Tahun 2006
  6. Mediasi Indonesia Dalam Konflik Perbatasan Thailand Dan Kamboja Pada Tahun 2011
  7. Kepentingan Ethiopia Di Balik Intervensi Militer Dan Kemundurannya Di Somalia Tahun 2006 - 2009
  8. Kepentingan Perancis Atas Masalah Non-preference Immigration : Kasus Penggusuran Etnis Roma Tahun 2010
  9. Alasan Dilakukannya Merger Oleh British Airways Dan Iberia Di Tahun 2010
  10. Faktor-faktor Penghambat Kinerja End Child Prostitution, Child Pornography And Trafficking Of Children For Sexual Purposes (ecpat) Dalam Mengatasi Perdagangan Seks Anak Studi Kasus: Pariwisata Seks Anak Di Thailand Tahun 2007-2009
  11. Hubungan Kerjasama Sister City Surabaya-varna
  12. Penyebab Kegagalan Negosiasi Pertanian, Jasa, Dan Nonagriculture Market Access (nama) Dalam Doha Round Tahun 2001-2006
  13. Strategi Israel Dalam Interaksi Air Lintas Batas Di Daerah Aliran Sungai Yordan
  14. Alasan Perubahan Sikap China Terhadap Masalah Nuklir Iran Tahun 2010
  15. Strategi Nicolas Sarkozy Mendapatkan Dukungan Opini Publik Prancis Terkait Kebijakan Reintegrasi Prancis Dalam Nato
  16. Signifikansi Lombok Treaty Terhadap Kerjasama Pertahanan Indonesia-australia
  17. Gerakan Islam Politik Ikhwanul Muslimin Di Timur Tengah Pasca Keruntuhan Turki Utsmani
  18. Analisis Atas Alasan Venezuela Tahun 2007 Menjadi Mediator Penyelesaian Konflik Kolombia Dan Farc
  19. Globalisasi Dan Tingkat Kesejahteraan: Peran Negara Pasca Krisis Finansial Global Tahun 2008
  20. A Different Miracle: Faktor Pembeda Kemampuan Bric Dan Nic Dalam Mempertahankan Pertumbuhan Ekonomi Pada Krisis Ekonomi 2008
  21. Pengaruh Idiosinkretik Barack Obama Terhadap Perubahan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Atas Mesir Terkait Krisis Politik Mesir 2011